Kamu berbeda belakangan ini.
Kamu terlihat tak seperti saat-saat itu....
Saat kamu hanya tertunduk malu jika berhadapan denganku.
Saat kamu membuang muka ketika sedari jauh saja tak sengaja melihatku.
Saat kamu tiba-tiba pergi ketika harus terpaksa berpapasan denganku.
Saat kamu hanya memasang wajah dan tatapan sedingin es, yang sanggup membekukanku.
Saat ini, kamu bukanlah orang itu.
Mengapa?
Aku ingin kau acuhkan sedemikian rupa.
Aku ingin kau pergi jauh saja saat bertemu denganku.
Aku ingin kau seolah menjaga jarak denganku.
Kemana itu semua sekarang?
Yang aku temui sekarang.
Aku yang memergokimu sedang menatapku dikejauhan.
Bukan hanya sesekali, namun sering.
Bukannya tatapan tak sengaja, namun tatapan yang mengundangku untuk menatapmu juga.
Aku menikmatinya, tapi aku membenci itu.
Aku menyukainya, tapi seharusnya tak seperti itu.
Gerak-gerikmu yang sungguh berbeda.
Aku tak pernah melihatmu lagi menghindar dariku.
Dan yang aku dapatkan, kau yang seolah sengaja untuk bertemu denganku.
Kau yang mencuri-curi kesempatan untuk sekedar menegurku...
Dan jika bisa, kau basa-basi bertanya sesuatu padaku, dan aku pikir, basa-basi itu terlalu terlihat sebagai "basa-basi".
"basa-basi" yang menurutku agak tidak masuk akal...
Kamu tau? Itu semua tidak membantu sedikitpun.
Saat kamu mengacuhkanku, aku memang sakit.
Tapi, aku lebih sakit menemukanmu seperti itu kepadaku.
Setelah itu, aku tak bisa berhenti memikirkanmu walau hanya sedetik.
Kamu, kamu, kamu, hanya kamu yang terlintas.
Dan kejadian pada Jum'at pagi itu terus terekam, tanpa henti, tanpa jeda, masih sesempurna saat itu.
Benarkah itu semua?
Aku harap semua ini hanya ada dalam pikiranku saja.
Pikiran yang ingin membenarkan perasaan itu.
Aku harap semua yang terlihat dan nampak, hanyalah kabut buram di otakku.
Otakku yang sepertinya sudah sedikit rusak dengan semua hal yang berhubungan denganmu.
Aku tak akan pernah sedikitpun membiarkanmu jatuh cinta padaku. Tidak boleh.
Bahkan sekedar merasa tertarik padaku. Aku tidak pantas untuk sekedar disukai.
Aku harap ini hanya ada dalam mimpiku saja.
Aku tahu ini tidak pernah baik sejak awal.
Tidak rasional, tidak masuk akal, dan tidak baik.
Jika memang rasa ini harus kurasakan, biarlah aku menyimpannya dalam hati ini untukku sendiri.
Tak perlu melibatkanmu. Kau tak perlu andil dalam semua kejadian ini.
Aku harap, jika saat keesokan hari tiba dan kita dipertemukan.
Semua yang aku temui pada Jum'at pagi itu telah tiada.
Telah hilang entah kemana dan aku akan menyadari bahwa semua itu memang tidak pernah terjadi.
Semua itu hanya khayalan indahku tentangmu.Semua itu tidak nyata.
Tapi satu hal....
Kau mewarnai hidupku yang sebelumnya sungguh suram, kelam, dan gelap.
Yah, kamu memang mewarnainya, tapi seharusnya orang itu bukanlah kamu.
Karena kita berbeda. Perasaanku padamu harus padam sesegera mungkin.
Aku harus menghapusmu dari hatiku.
Hatiku yang telah lama sekali hancur berkeping-keping.
Apa benar aku tidak pantas bahagia ya?
Saat aku menemukannya ada padamu, saat itulah aku harus membuangnya.
Kebahagiaan itu, mengapa harus ada pada dirimu?
Yah, mungkin memang aku tidak diperkenankan untuk merasakan kebahagiaan seperti itu.
Atau belum? Aku tak pernah tahu.
Dan untukmu, terima kasih telah membuat hidupku yang telah lama gelap ini menjadi berwarna.
Untuk sekejap, untuk waktu yang aku tau seharusnya tidak pernah ada.